NASDEM : Politik Tanpa Mahar

Partai NasDem membulatkan tekad politik tanpa mahar. Ketua Umum NasDem Surya Paloh mengungkap, NasDem sejatinya bisa meraup pemasukan besar sejak mengikuti pilkada beberapa waktu terakhir jika menerapkan mahar politik. 

"Tiga kali pilkada (yang diikuti) potensi pemasukan keuanganya itu perlu saudara-saudara ketahui, tidak kurang dari Rp1 triliun," kata Surya Paloh dalam konsolidasi kader NasDem se-Jawa Barat di Bandung, Jabar, Minggu 4 Maret 2018.

Kalau mau, kata Surya, NasDem bisa saja tak menolak duit itu. Apalagi, ongkos sebagai partai politik, tidak sedikit.

"Rp1 triliun ditolak oleh partai ini? Partai baru ini? Mungkin kalau kita sumbangkan untuk paslon Jabar ini, pasti menang ini," ujarnya.

Surya Paloh juga mengungkapkan, ketika Pemilu 2014, NasDem menolak uang Rp57 miliar uang kebutuhan saksi yang disiapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Dana yang disiapkan KPU dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) itu sejatinya untuk membiayai keperluan saksi parpol di 575 ribu tempat pemungutan suara (TPS).

"Uang (saksi) itu tidak kurang dari Rp57 miliar. NasDem tidak mau terima," ujarnya. 

Surya mengatakan, kala itu NasDem juga mengajak partai lainnya untuk turut menolak uang saksi yang disiapkan KPU. Sampai akhirnya, seluruh partai tak mau menerima dana saksi itu.

"Sama-sama kita tidak terima uang saksi, banyak yang komentar, ini sombong ini partai baru ini, mentang-mentang bosnya orang kaya, dia tidak terima uang. Salah lagi kita mau menerapkan moral, kita dibilang sombong," selorohnya.

Pada akhirnya, kata Surya, dana saksi disiapkan oleh Ketua Umum DPP. Uang itu lalu disebarkan kepada seluruh pimpinan-pimpinan wilayah dan dibagikan kepada para saksi. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Mustika Jaya

Kuliner Mustika Jaya

Bekasi Punya Bahasa